8 Langkah Cara Mengecek Posisi Alat Kontrasepsi Mirena

caramengeceknya.blogspot.comMengecek Posisi Alat Kontrasepsi Mirena - Mirena adalah merek alat kontrasepsi intrauterine (IUD) yang telah disetujui oleh BPOM Amerika. Penggunaan Mirena dapat memberikan kontrol jangka panjang terhadap kehamilan yang efektivitasnya bisa mencapai 5 tahun jika digunakan dan dirawat dengan benar.[1] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber Setelah Mirena dipasang di dalam uterus, Anda harus melakukan pengecekan berkala untuk memastikan posisinya tidak bergeser. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan adalah mengecek posisi Mirena dengan bantuan dokter, atau mengecek posisi benang yang seharusnya sedikit keluar dari serviks dengan memasukkan tangan ke dalam vagina.

Mengecek Posisi Mirena secara Mandiri

Cara Mengecek Posisi Alat Kontrasepsi Mirena: 8 Langkah

Cek posisi Mirena satu kali sebulan. Sebagian besar lembaga kesehatan merekomendasikan Anda untuk mengecek posisi benang satu kali sebulan, di tengah-tengah periode menstruasi, untuk memastikan posisinya tidak bergeser. Namun, ada pula yang merekomendasikan Anda untuk mengecek posisi Mirena setiap tiga hari pada 3 bulan pertama setelah pemasangan, terutama karena posisi Mirena lebih rentan bergeser pada rentang waktu tersebut.

Cara Mengecek Posisi Alat Kontrasepsi Mirena: 8 Langkah

Cuci tangan hingga bersih. Sebelum mengecek posisi Mirena, cuci tangan terlebih dahulu dengan air hangat bersabun dan membilasnya sampai bersih. Setelah itu, keringkan tangan dengan handuk kering.

Cara Mengecek Posisi Alat Kontrasepsi Mirena: 8 Langkah

Jongkok atau duduklah. Posisi jongkok atau duduk akan memudahkan Anda untuk mencapai serviks. Pilih posisi yang terasa paling nyaman untuk Anda!

Cara Mengecek Posisi Alat Kontrasepsi Mirena: 8 Langkah

Masukkan jari telunjuk atau jari tengah ke dalam vagina sampai menemukan letak serviks. Seharusnya, serviks akan terasa padat dan sedikit elastis sebagaimana tekstur ujung hidung Anda.

Jika kesulitan memasukkan jari ke dalam vagina, cobalah melumurinya dengan pelumas berbahan dasar air terlebih dahulu.

Sebelum melakukannya, sebaiknya potong atau rapikan terlebih dahulu kuku Anda agar tidak berisiko menggores atau mengiritasi serviks dan/atau vagina.

Cara Mengecek Posisi Alat Kontrasepsi Mirena: 8 Langkah

Rasakan keberadaan benang. Setelah menemukan letak serviks, cari keberadaan benang spiral. Seharusnya, benang akan terasa sedikit keluar dari serviks, kira-kira sekitar 2,5-5 cm. Jangan menariknya! Jika posisi Mirena terasa bergeser atau kurang pas, segeralah menghubungi dokter alih-alih mencoba memperbaikinya sendiri. Hubungi dokter jika:

Benang terasa lebih panjang atau lebih pendek dari yang seharusnya.

Keberadaan benang sama sekali tidak bisa Anda rasakan.

Anda bisa merasakan ujung Mirena yang terbuat dari plastik.

Mengecek Posisi Mirena dengan Bantuan Dokter

Cara Mengecek Posisi Alat Kontrasepsi Mirena: 8 Langkah

Temui dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Kemungkinan besar, dokter akan menjadwalkan pemeriksaan sekitar satu bulan setelah Mirena dipasang. Pada pemeriksaan tersebut, dokter akan memastikan Mirena tetap berada di tempatnya dan tidak menimbulkan masalah kesehatan untuk Anda. Jangan ragu mengajukan berbagai pertanyaan yang mengganjal di benak Anda terkait alat kontrasepsi tersebut berikut cara mengeceknya secara mandiri.

Cara Mengecek Posisi Alat Kontrasepsi Mirena: 8 Langkah

Segera hubungi dokter jika menduga posisi Mirena bergeser. Meski keberadaan benang bisa Anda rasakan, adakalanya posisinya di dalam uterus sejatinya bergeser atau kurang tepat. Beberapa gejala yang patut diwaspadai:

Munculnya rasa sakit pada diri Anda dan/atau pasangan saat berhubungan seksual.

Terjadinya perubahan ukuran benang yang tiba-tiba, atau ujung Mirena yang keras terasa menusuk bagian dalam vagina.

Terjadinya perubahan periode menstruasi.

Cara Mengecek Posisi Alat Kontrasepsi Mirena: 8 Langkah

Segera hubungi dokter jika mengalami gejala yang serius. Adakalnya, Mirena tidak bekerja sebagaimana seharusnya atau menimbulkan komplikasi kesehatan yang serius. Jangan ragu menghubungi dokter jika mengalami:

Perdarahan hebat di luar periode haid pada vagina, atau perdarahan yang lebih intens dari biasanya ketika haid.

Pengeluaran cairan vagina yang berbau busuk atau rasa sakit pada vagina.

Sakit kepala hebat.

Demam tanpa penyebab yang jelas (misalnya, tidak disebabkan oleh pilek atau influenza).

Rasa sakit pada abdomen atau rasa sakit saat berhubungan seksual.

Sakit kuning (menguningnya area kulit dan mata).

Gejala kehamilan.

Penyakit menular seksual.

Komentar