13 Langkah Cara Mengecek Apakah Kucing Anda Cacingan
caramengeceknya.blogspot.com - Cara Mengecek Apakah Kucing Anda Cacingan - Baik kucing rumahan maupun kucing liar, rentan menjadi tempat hidup parasit dalam tubuhnya, seperti cacing gelang, cacing pita, dan cacing tambang.
[1] sumber Parasites of domestic owned cats: co-infestations and risk factors. Beugnet. Parasitology Vectors. 25: 291. Anak kucing kerap tertular cacing dari susu induknya, sementara kucing dewasa bisa terkena dari makanan yang mengandung telur cacing. Mengingat kucing rentan membawa cacing dalam tubuhnya, ada baiknya Anda mengenali tanda-tanda kucing cacingan agar bisa segera ke dokter hewan jika gejalanya mulai terlihat.
[2] sumber Small Animal Internal Medicine. Nelson & Couto. Publisher: Mosby. Jika tidak ditangani, cacing-cacing dapat menyebabkan bulu kucing kusam dan perut bengkak, namun jarang yang sampai menyebabkan kritis. Cacingan cenderung dapat ditangani dengan mudah dengan obat yang tepat,
[3] sumber Parasites of domestic owned cats: co-infestations and risk factors. Beugnet. Parasitology Vectors. 25: 291. dan dengan sedikit pemahaman, mudah pula mengenali gejala kucing cacingan.
Gejala
Perhatikan perubahan pada bulu kucing. Biasanya bulu kucing berkilau, namun pada kucing cacingan, bulu akan tampak kusam.
Ini bisa terjadi akibat dehidrasi atau penyerapan nutrisi yang buruk karena terjadi infeksi parasit.
Periksa gusi kucing Anda. Kucing yang sehat gusinya berwarna merah muda, seperti gusi manusia. Jika gusi kucing Anda berwarna putih atau pucat, bisa jadi ia mengalami infeksi parasit.
Cara memeriksa gusi kucing Anda, dudukkan dia di pangkuan Anda sambil membelai bagian bawah telinga dekat rahangnya. Gunakan jari Anda untuk membuka rahang atas hingga gusi terlihat.
Jika gusinya pucat, hubungi dokter hewan Anda segera.
Periksa kotoran kucing Anda. Akan lebih mudah jika menggunakan bak pasir. Perhatikan gejala-gejala berikut ini:
Kotoran yang berwarna gelap mengindikasikan kehilangan darah di dinding usus, tempat cacing tambang bersarang.
Diare juga bisa terjadi karena cacing mengambil ruang dalam usus dan mengganggu pencernaan.
Jika kucing Anda mengalami diare lebih dari 24 jam, atau ada darah segar dan kotoran yang berwarna gelap, bawa segera kucing Anda ke dokter.
Perhatikan gejala muntah. Ini biasa terjadi pada kucing. Jika frekuensinya sering, bisa jadi pertanda kucing Anda cacingan atau ada penyakit lain. Bawa segera ke dokter.
Cacing dapat menyebabkan muntah, baik dengan menghalangi aliran ke perut atau menyebabkan iritasi pada lapisan lambung.
Perhatikan nafsu makannya. Kandungan cacing yang tinggi bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan.
Hal ini disebabkan sejumlah faktor seperti radang selaput usus, sakit perut, atau ruang dalam usus yang direbut cacing-cacing tersebut.
Lihat perubahan bentuk tubuh kucing Anda. Kucing yang cacingan biasanya perutnya membesar akibat adanya pembengkakan.
Seperti muntah, gejala ini umum dan dapat terjadi karena berbagai alasan, namun cukup untuk menjadi alasan untuk membawa kucing Anda ke dokter hewan.
Perhatikan tanda-tanda kelesuan. Kucing atau anak kucing Anda akan merasa lesu dan kekurangan energi akibat nutrisinya dicuri oleh cacing-cacing. Pay attention to any dramatic changes in your cat's energy level.
Sekali lagi, ini gejala umum banyak penyakit, namun cukup menjadi alasan untuk membawanya ke dokter.
Anda yang paling tahu perilaku normal kucing Anda. Jadi perhatikan apakah ada perubahan yang membuat mereka mendadak lesu.
Petunjuk
Periksa keberadaan telur cacing di kotoran kucing Anda. Gunakan sarung tangan sekali pakai dan batang es krim untuk memeriksa tanda-tanda kehadiran parasit.
Cacing pita kerap meninggalkan telurnya di permukaan kotoran. Bentuknya mirip biji mentimun atau sesame dan terkadang bergerak-gerak.
Jarang ada cacing pita utuh di kotoran kucing. Cacing pita dewasa bisa tumbuh mencapai panjang 60 cm.
Telur cacing gelang terlalu kecil untuk dapat dilihat secara kasat mata. Namun terkadang cacing utuh ikut keluar bersama kotoran atau saat kucing muntah. Bentuknya seperti spaghetti: panjang dan halus, dengan diameter tubuh sama seperti pasta. Cacing dewasa biasanya berukuran 7,5 - 15 cm.
Telur cacing tambang berukuran sangat kecil. Cacing dewasa hanya berukuran 2 - 3 mm, sehingga sulit dideteksi.
Periksa anus kucing Anda. Telur-telur cacing pita kerap menempel di your bulu dekat anus. Jika ada yang menyerupai biji sesame berwarna putih, itu adalah telur-telur cacing.
Periksa pula kasur dan lokasi favorit kucing Anda lainnya. Telur cacing biasanya menempel di tempat kucing Anda kerap duduk. Jadi sebaiknya Anda memeriksa apakah ada telur yang tertinggal di lokasi-lokasi tersebut.
Pengujian
Buat janji dengan dokter hewan Anda. Siapkan contoh kotoran kucing Anda untuk diperiksa dan diuji menggunakan mikroskop lebih lanjut.
Masing-masing cacing punya bentuk telur yang berbeda dan mengenali bentuknya adalah cara paling efektif untuk mengetahui jenis cacing apa yang ada di dalam tubuh kucing Anda.
Jelaskan gejala-gejala yang terlihat saat Anda menhubungi dokter hewan.
Siapkan contoh kotoran. Simpan di tempat khusus untuk dibawa saat konsultasi ke klinik.
Telur cacing biasanya hangat. Untuk hasil terbaik, simpan sampel kotoran di tempat yang sejuk dan cenderung gelap.
Jangan simpan sampel di ruangan yang sama tempat menyimpan kotoran. Pastikan untuk selalu mencuci tangan Anda setiap habis mengambil sampel kotoran.
Untuk mengurangi kemungkinan hasil tes yang menyimpang, beberapa dokter hewan akan meminta sampel kotoran tiga hari berturut-turut dalam wadah yang sama.
Bawa kucing Anda untuk diperiksa. Dokter akan memeriksa dan melakukan pengujian kotoran jika dianggap perlu.
Jika kucing Anda benar memiliki cacing, dokter akan memberikan resep pengobatan.
Komentar
Posting Komentar